Thursday, October 15, 2009

Hitung Perataan

Di teknik geodesi & geomatika kita menemui banyak ilmu-ilmu baru, salah satunya adalah hitung perataan. Hitung perataan sendiri dibagi menjadi dua pokok bahasan utama, yaitu hitung perataan I dan hitung perataan II.
Pada hitung perataan I, kita diminta untuk mampu memahami dan mampu melakukan hitungan kuadrat terkecil pada kasus hitungan geodesi yang sederhana seperti misalnya pemotongan, pengukuran sudut, pengukuran beda tinggi dan pengukuran jarak basis, memahami dan mampu melakukan evaluasi dan uji statistik pada hasil hitungan perataan kuadrat terkecil.
Sedangkan pada hitung perataan II, aspek-aspek strategis yang dapat kita peroleh antara lain memahami dan mampu melakukan hitungan kuadarat terkecil metode bertahap, metode kendala minimum, metode kendala penuh, metode kendala dalam, metode jarring bebas, dan metode parameter berbobot beserta aplikasinya pada geodesi yang sederhana.
Hitung perataan atau lebih dikenal dengan statistik geodetik adalah ilmu yang mempelajari tentang perhitungan statistika untuk pengolahan data pengukuran pemetaan. Statistika dan probabilitas merupakan dasar untuk mempelajari statistika geodetik. Hitung perataan dapat diaplikasikan dalam banyak data geodetik agar hasil yang diperoleh dari perhitungan lebih akurat.
Pengertian lain statistika adalah salah satu cabang ilmu yang memberikan suatu metode untuk mengelola dan merangkum data, sekaligus menggunakan informasi dalam data tersebut untuk menghasilkan berbagai kesimpulan atas fenomena yang diamati. Kesimpulan itu diperoleh dapat berdasarkan pengamatan/penggalian informasi dari populasi dan sampel.
Dalam kamus matematika, statistika berarti suatu metode untuk merencanakan suatu percobaan untuk menghasilkan data dan menggambar penyelasaian atau membuat keputusan dengan basis dari data yang ada.
Dalam statistika kita akan sering bertemu dengan kata ‘data’, data tersebut ada yang berupa data diskrit dan juga data kontinu. Data diskrit adalah data yang merupakan hasil penghitungan, contohnya ; jumlah mahasiswa dalam suatu kelas. Dan data kontinu adalah data yang merupakan hasil pengukuran, contohnya ; tinggi badan seorang mahasiswa 175,4cm.

1 comment:

  1. hi dek,,,
    ak Vika.. TGD angkatan 2003,,
    ada softcopy bahan2 hiper ga??
    nek ada,, minta bolehkah??
    ke fitri_astika@yahoo.co.id

    makasiyyy,,,

    ReplyDelete